Minggu, 11 Februari 2018

Macam Lensa

Macam Kamera

kasta DSLR
Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-tingkatan ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui postingan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk “The Big Three’s” (Nikon, Canon & Sony).
Dalam postingan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (new comers), kelas Serius (advanced) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (lihat tabel ). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya dan masih banyak lagi.

Nikon

Nikon adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera, namun ciri khasnya ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa tua di zaman negatif film yang masih bisa digunakan di kamera modern, bandingkan dengan pesaing beratnya, Canon, yang menggunakan lensa jenis baru di saat era fotografi digital pertama kali muncul. Berkebalikan dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon menggunakan huruf “d” yang berarti “digital” dibagian depan sebelum angka. Kamera DSLR Nikon juga dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian handgrip-nya.
Jika dilihat dari tabel diatas, maka kasta kamera DSLR Nikon adalah sebagai berikut :
1. Kelas Pemula Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan pengoperasian & user interface pada LCDnya mudah dimengerti. Dibandingkan Nikon atau Sony, kamera entry level dari Nikon lebih “mantheb” & nyaman untuk digenggam, tidak licin.Sayangnya untuk kamera Entry Level & Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada body-nya, sehingga hanya cocok untu lensa dengan built-in motor, yaitu lensa sri AF-S. Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki varian warna selain hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver ataupun coklat, sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian dengan kameranya.
d3200 redkamera D3200 versi coklat & merah
2. Kelas Pemula Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50)
nikon-d5200_large_verge_medium_landscape
Segmen ini dbuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki LCD yang dapat dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50 karena merupakan jenis lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera DSLR dengan LCD lipat hanya di varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak memiliki built in motor focus di body nya sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S.
3. Kelas Semi Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Ciri kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih mutakhir, sudah memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa AF-D, kecepatan dalam mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta adanya 2 LCD. Kamera DSLR kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD sedangkan kelas Advanced dan profesional 2 LCD. Satu berwarna dan satu lagi monokrom.
4. Kelas Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Kelas Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti pengaturan dasar tentang fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang lebih canggih. Semula segmen ini diisi Nikon dengan kamera DX (D300/D300S), namun sekarang berubah dengan hadirnya seri D600 yang sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera fullframe dengan harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak sedikit yang menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena focal length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain itu D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon lainnya.
5. Kelas Semi Profesional : D800/D800E –> (D700)
Di segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar terbaik di kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan baru dengan menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar untuk ukuran DSLR.
NikonD4
6. Kelas Profesional : D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kamera di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga & yang mahir dengan strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun Nikon baru menghadirkan kamera profesional fullframe di seri Nikon D3 tahun 2007. Teringgal jauh dengan Canon yang sejak 2002 sudah mengeluarkan versi fullframenya.
Yang perlu diingat :
  • DSLR Nikon DX bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe ** kamera fullframe saya beri warna hijau
  • Lensa Nikon pun demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body DX, semua jenis lensa tetap cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX hanya bisa menggunakan lensa FX juga. Jika dipaksakan akan muncul vignet.
  • Semua Digital SLR Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih bisa digunakan
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak memiliki motor focus dalam body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S
  • Ada 2 jenis motor lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya memiliki 1 buah LCD, segmen lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di body bagian atas
  • Untuk masalah jumlah titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula sampai profesional, Nikon selalu menyediakan titi fokus yang lebih banyak dari Canon
  • Kamera Nikon selain seri pemula (D7100, D600, D800 & D4) memiliki built in focus motor sehingga lensa jenis non-AF-S tetap bisa digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap bisa dijalankan
  • Body Nikon seri D4, D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
  • Hanya seri D5xxx yang memiliki layar yang bisa dilipat
  • Semua DSLR Nikon memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
  • Varian D800 memiliki 2 versi yaitu D800 & D800E
  • Saat ini DSLR Nikon dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri. Untuk perbandingan spesifikasi klikdisini.
kasta Nikon

CANON

Canon pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i, meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk. Saya membagi segmen kamera DSLR Canon samaberdasarkan rivalnya, Nikon.
canon EOS 100d
1. Kelas Pemula Entry Level :
  • 1100D Rebel T3 Kiss X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
  • 100D Rebel SL1 Kiss X7
EOS1100D_01L.jpg (1818×377)
Di kelas pemula Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi 1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam. Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver, coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30% lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki motor focus di bodynya termasuk seri pemula.
2. Kelas Pemula Mid Range :
700D Rebel T5i Kiss X7
–> (650D Rebel T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –> 500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D Digital Rebel Kiss Digital)
Sperti yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Saya akui Canon benar-benar terfokus pada segmen pasar yang satu ini. Bagaimana tidak ? Jajaran disegmen ini sejak tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS 300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini.
Di jajaran segmen ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun video sekalipun di mode live view.
3. Kelas Semi Advanced :
70D –> (60D[a] –> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30)
sumber : trustedreviews.com
Jajaran di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.
Di kelas Semi Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.
4. Kelas Advanced : EOS 6D–> (7D)
Sama seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Namun pahitnya Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal.
5. Kelas Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)
img3434.jpg (600×400)
sumber : engadget.com
Kelas ini ditunjukan untuk fotografi yang sangat serius. Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada segmen ini, 5D Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu Canon biasanya mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon.  Namun sayang dari segi kualitas foto masih kalah jauh dari D800(E). Terlebih D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in flash.
6. Kelas Profesional
Full frame : 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –> 1DS )
APS-H : 1D Mark IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D )
Ada yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop sensor 1.29x.
source : Wolfcrow.com
Menariknya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang dispesialkan untuk membuat film. disini untuk cinematografi.
kasta Canon
Yang perlu diingat :
  • Kamera DSLR Canon memiliki 3 jenis ukuran sensor format. (APS-C, APS-H & full frame)
  • Jika pada Nikon ada lensa DX & lensa FX, maka di Canon ada lensa EF (full frame) dan EF-S (APS-C). Lensa EF & EF-S bisa digunakan di kamera Canon bersensor APS-C. Sedangkan kamera fullframe & APS-H hanya bisa lensa berteknologi EF.
  • Semua body Canon EOS DSLR memiliki built in motor focus. Sangat menguntungkan, kalau di Nikon seri pemula tidak memiliki teknologi ini.
  • Hampir semua titik fokus Canon jauh lebih sedikt dibanding Nikon. Namun Canon 5D Mark III & 1DX memiliki 61 titik fokus dan merupakan yang terbanyak, bahkan mengalahkan Nikon D800(E)
  • Canon 650D, 700D & 70D memiliki fitur layar sentuh
  • Lensa Canon biasanya lebih murah dibanding Nikkor. Canon juga memiliki varian yang lebih banyak dibanding Nikkor. (Contoh: Nikkor membuat lensa 70-200 f/2.8 VR dengan harga 20 jutaan. Sedangkan Canon memiliki 4 versi dalam berbagai harga. Canon EF 70-200 f/2.8 IS USD 2.499. Canon EF 70-200 f/2.8 non IS USD 1499. 70-200 f4 pun demikian, versi IS memiliki harga USD 1.300 & non-IS USD 800)
  • Lensa kit 18-55 Canon dari segi kualitas & hasil masih kalah dengan lensa kit Nikon.
  • Lensa Canon versi L atau Luxury (dengan gelang merah) semuanya merupakan lensa EF
  • Lensa laras panjang Canon berwarna putih
  • Body Canon EOS seri profesional (1D & 5D) & 6D tidak memiliki built-in flash
  • Versi 650D, 700D & 70D memiliki layar yang bisa diputar

Cara Menggunakan Kamera

10 Teknik dan Cara Menggunakan Kamera DSLR Canon Bagi Newbie


Kehadiran kamera DSLR tentu saja membantu para pecinta fotografi untuk mengambil gambar dengan hasil yang lebih detil. kreatif, dan lebih tajam. Jenis kamera DSLR hadir dengan menawarkan banyak fitur dan inovasi terbaru. Bagi fotografer pemula, terkadang memerlukan sedikit adaptasi karena awalnya terbiasa menggunakan smartphone atau kamera saku untuk menyalurkan hobi mereka.
Untuk itu, penting sekali informasi cara menggunakan kamera profesional ini agar hasil fotonya lebih sempurna. Setiap merek kamera DSLR memiliki cara penggunaan tersendiri. Kali ini akan dibahas bagaimana cara menggunakan kamera DSLR Canon untuk pemula.
Cara Menggunakan Kamera DSLR
Image: Pexels
Kebanyakan pemula bingung melakukan pengaturan DSLR karena belum terbiasa atau tidak mengetahui. Berikut adalah cara mengatur kamera DSLR untuk pemula yang mudah untuk diikuti.

1. Kenali tombol-tombol pada kamera DSLR

Cara Menggunakan Kamera DSLR
Image: difikomagazine.blogspot.co.id
Saat kamu pertama kali memakai kamera DSLR, tentu merasakan ada perbedaan jika dibandingkan memakai kamera pocket. Kamera DSLR ini menawarkan lebih banyak fitur dan tombol daripada kamera saku. Kamu harus mempelajari semua ikon tombol dalam kamera DSLR agar kamu bisa memakai kamera tersebut secara maksimal.
Di setiap jenis atau tipe kamera biasanya akan ada tombol pengaturan yang sedikit berbeda. Jadi jangan malas untuk membaca manual book yang tersedia. Kamu harus mengetahui dimana tombol pengaturan ISO, White Balance, dan Autofocus.

2. Mode shutter dan aperture

Cara Menggunakan Kamera DSLR
Image: Pexels
Cara menggunakan kamera DSLR yang perlu diketahui fotografer pemula bisa dimulai dari pemahaman tentang mode shutter dan aperture. Karena kedua mode ini sangat penting pada kamera digital. Pemakaian mode shutter dan aperture ini membuatmu lebih mudah memotret. Kamu juga dapat menggunakan manual mode yang berfungsi untuk memunculkan setting aperture maupun shutter yang bervariasi. Akan tetapi bagi pemula sebaiknya jangan terlalu mengandalkan mode manual.

3. Kenali penggunaan White Balance

teknik foto
Image: http://fotonela.com/
Persoalan yang kerap dijumpai para pengguna kamera digital newbie yaitu memotret dengan detail warna gambar kurang tepat. Karena itulah kamu harus mengenal white balance terlebih dulu agar kamera dapat memotret objek dengan warna yang menyesuaikan kondisi. Jangan sampai kamu memotret objek yang seharusnya berwarna biru, tapi hasil fotonya justru menjadi warna lain.

4. Kenali penggunaan Histogram

teknik kamera digital
Image: http://www.pricebook.co.id/
Cara menggunakan kamera DSLR ini paling penting bagi para newbie, sebab komponen histogram sendiri merupakan komponen paling vital. Lewat penggunana histogram, kamu bisa mengetahui bagaimana hasil gambar objek menjadi lebih detail.

5. Memahami fitur Automatic Exposure Bracketing

mengatur kamera dslr
Image: http://belfot.com/bracketing-kamera-dslr-setting/
Fitur yang satu ini memang jarang dipakai, namun beberapa kamera yang memiliki fitur ini dapat membantu fotografer pemula agar dapat memotret objek dengan sempurna walaupun dalam kondisi pencahayaan yang terang.

6. Melepas shutter

https://www.pexels.com/
Image: Pexels
Cara menggunakan kamera DSLR bagi pemula ini juga tak kalah penting. Tombol shutter yang terdapat pada kamera DSLR tak bisa digunakan sembarangan. Kamu harus mengetahui bagaimana cara melepas shutter. Tak jarang menekan sebagian shutter justru dapat membuat fokus pada lensa. Untuk itu, kamu harus bisa memperkirakan kapan shutter dapat dilepas.

7. Mengunci fokus

kamera digital
Image: https://muhhawwin.wordpress.com/
Mengunci fokus merupakan salah satu teknik yang wajib dipelajari oleh fotografer pemula. Kamu harus bisa mendapatkan focal length yang tepat sehingga gambar pun menjadi lebih fokus, entah itu untuk background maupun subjek. Jika kau salah melakukan penguncian fokus ini, bisa jadi hasil fotomu akan ngeblur.

8. Menampilkan subjek dengan jelas

kamera digital
Image: https://www.pexels.com/
Sebuah gambar harus bisa membuat subjek yang jelas. Dengan begitu, ketika memotret, kamu harus memperhatikan aperture, pencahayaan maupun komponen yang lainnya. Lewat pengaturan yang pas, maka bentuk subjek pun tampak lebih mendalam dan lebih jelas.

9. Memakai flash kamera

menggunakan kamera digital
Image: Pexels
Untuk para pengguuna yang masih awam, memakai flash kamera terkesan sepele. Justru memakai flash kamera ini dapat memberikan kesan yang mendalam untuk sebuah foto. Kamu dapat memainkan pencahayaan agar subjek terlihat jelas. Akan tetapi, jika kamu salah memakai flash ini maka hasil foto pun akan terlihat terlalu terang.

10. Ketahui Depth of Field pada foto

pengaturan kamera digital
Image: http://www.kelasfotografi.com/
Cara menggunakan kamera DSLR yang benar bagi pemula yaitu dengan mengenal depth of field pada sebuah foto. Kamu dapat menciptakan depth of field lewat pengaturan kedalaman background. Selain itu, kamu bisa menciptakan background terlihat blur supaya subjek semakin terlihat menonjol.

Mengenal Kamera

Tak kenal maka tak sayang. Ujaran yang cocok bagi Anda yang akan atau sudah mulai menggeluti dunia fotografi.

Rasa sayang terhadap kamera DSLR yang Anda miliki tidak akan muncul jika tidak mengetahui bagian-bagian utamanya.

Dengan mengenal lebih dalam bagian kamera DSLR maka Anda bisa memaksimalkan hasil foto yang dibuat. Terutama setelah Anda juga memahami fungsi setiap bagian utama dari kamera DSLR.

Bagian utama ini dimiliki oleh sebagian besar kamera DLSR yang ada saat ini. Perbedaan hanya pada letak atau posisi tombol pada kamera saja. Kadang ada juga yang berbeda istilahnya saja. Fungsinya tetap sama.

Lalu, apa saja bagian utama dari kamera DLSR itu? Berikut 12 bagian utama kamera DSLR beserta fungsinya.

1. Bodi

Inilah pusat aktivitas dari nyaris semua bagian yang dimiliki sebuah kamera DLSR. Selain tombol-tombol pengatur, ada komponen penting yang hanya terdapat dalam kamera. Komponen itu tak lain dari cermin refleks dan sensor gambar.

Pada DSLR juga terdapat grip yang menjadi tempat tangan kanan kita memegang kamera.

Juga terdapat ulir dudukan untuk meletakkan kamera pada tripod ketika kita akan menggunakan shutter lambat atau ketika melakukan pemotretan produk.

2. Lensa

Bagian kamera DSLR yang terbilang sangat penting adalah lensa. Bagian yang terpisah dari bodi ini punya peran penting dalam menghasilkan gambar yang menarik.

Semua objek foto yang akan diabadikan pasti melewati lensa lebih dahulu. Ada sedikit saja goresan pada lensa, maka hasil fotonya pasti tidak akan sempurna.

Karena itu, lensa harus selalu dirawat dan dibersihkan dari berbagai macam kotoran dan jamur yang kerap muncul.

3. Tombol Shutter

Keberadaan tombol shutter ini sudah didesain secara ergonomis sehingga tepat berada di jari telunjuk ketika akan memotret.

Tombol ini berfungsi mengaktifkan rana yang ada di dalam bodi, sesuai dengan setelan yang diinginkan.

Tombol ini praktis hanya berhubungan langsung dengan rana. Tidak dengan komponen atau alat pengatur yang lain.

4. View Finder

View finder atau bisa juga disebut dengan jendela intip menjadi poin penting saat akan mengambil foto.

Keberadaan view finder sudah mulai digantikan oleh LCD pada kamera DSLR tertentu. Tapi tetap fungsinya belum bisa digantikan secara penuh oleh LCD.

Pada view finder ini akan terdapat alat untuk mengatur fokus khusus bagi Anda yang bermata minus atau plus.

Tombol ini sangat membantu sehingga tidak kagok dengan kacamata saat akan melihat objek melalui view finder.

5. Layar LCD

Pada bagian belakang bodi kamera DSLR pasti akan terdapat satu buah layar LCD. Bagian kamera DSLR ini punya banyak fungsi.

LCD menjadi alat untuk menampilkan sistem pengaturan kamera. Seperti shutter speed, ISO, diafragma, white balance, dan setingan lainnya.

Layar LCD juga menjadi tempat untuk menampilkan foto hasil bidikan Anda. Fungsi ini akan muncul saat tombol preview ditekan.

Bisa juga menjadi layar untuk melihat objek ketika Anda merekam video dengan mode Live View.

6. Baterai

Meski tidak punya pengaruh dalam setiap hasil foto yang Anda buat, keberadaan baterai tetaplah penting.

Sebagus dan secanggih apa pun kamera DSLR yang Anda miliki tidak akan bisa berfungsi tanpa baterai. Karena itu, baterai merupakan bagian penting pada kamera DSLR.

Posisi tempat baterai ada di bagian bawah bodi kamera. Bagi Anda yang aktif memotret ada baiknya memiliki baterai cadangan. Hal ini akan mengurangi risiko kehilangan momen akibat baterai kamera habis daya.

Sekadar tips, ketika Anda selesai memotret, sebelum menyimpan kamera di dalam boks sebaiknya keluarkan baterai dari tempatnya.

Selain akan menghemat daya pada baterai, kondisi sistem elektronis kamera akan lebih awet ketika tidak ada listrik saat tidak digunakan.

7. Tombol on/off

Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera. Umumnya berada di bagian atas bodi.

Ada yang berada di tempat yang sama dengan tombol shutter. Ada juga yang meletakkan tombol on/of ini dekat dengan mode dial. Hanya berbeda posisi, tapi tetap fungsinya sama.

Ada sebagian orang yang suka lupa mematikan kamera dengan menggunakan tombol on/off ini.

Padahal, jika kamera tidak digunakan untuk waktu yang lama, sangat dianjurkan untuk mematikannya melalui tombol on/off ini. Dengan demikian, kondisi daya baterai bisa bertahan lebih lama.

8. Mode Dial

Bagian kamera DSLR yang ini rata-rata berbentuk bulat. Fungsinya untuk mengatur kamera untuk menggunakan mode yang dibutuhkan. Ada mode Manual (M), auto (A atau P), juga mode AV dan TV.

Selain itu, mode dial juga akan menyediakan settingan instan saat memotret. Seperti night mode, close up/potrait, sports, fireworks, atau panorama.

Settingan yang disediakan mode dial akan membantu Anda mendapatkan foto sesuai kondisi pada saat akan memotret tanpa harus repot mengatur eksposur dan kecepatan rana.

9. Main Dial

Bentuk main dial mirip dengan mode dial. Bedanya, pada main dial yang terlihat hanya separuh saja.

Sisanya ada di bagian dalam bodi kamera. Bentuknya agak bergerigi untuk mempermudah pengaturan dengan menggunakan jari tangan.

Hal yang diatur oleh main dial biasanya adalah eksposur atau diafragma. Namun, sejumlah menu lain juga diatur dengan menggunakan main dial ini. Misalkan saja ISO atau white balance.

10. Tombol Pelepas Lensa

Fungsi tombol ini memang hanya satu, yaitu sebagai pelepas lensa dari bodi. Tapi jangan sepelekan tugasnya.

Lensa dan bodi kamera akan rusak jika Anda tidak menekan tombol ini saat akan melepas lensa.

Tidak hanya bagian dudukannya saja yang rusak, sistem elektronis lensa dan bodi juga bakal ikut mengalami kerusakan.

Posisi tombol ini relatif sama di setiap kamera. Berada di bagian depan bodi dan tepat di samping dudukan untuk lensa. Tekan tombol ini lalu putar lensa untuk melepasnya.

11. Tombol Menu

Ketika Anda ingin melakukan setelan khusus pada kamera DSLR, pastikan menekan tombol menu lebih dahulu.

Saat tombol menu ditekan, maka di layar LCD akan tampak sejumlah pilihan pengaturan kamera.

Selanjutnya akan tinggal mengatur kamera dengan menggunakan main dial dan tombol arah yang ada di bodi kamera.

12. Built-in Flash

Kamera DLSR dari mulai entry level akan memiliki built-in flash. Untuk mengaktifkan built-in flash, Anda harus menekan lebih dulu tombol yang berada di bagian atas-depan bodi.

Tepat di samping built-in flash yang akan membantu foto lebih terang ketika kondisi objek kekurangan cahaya.

Penutup

Dengan mengetahui dan memahami 12 bagian kamera DSLR ini, Anda akan lebih mudah menghasilkan foto yang lebih cantik.

Kenali dan pahami seluruh fungsi dari tombol yang ada di kamera, maka Anda akan semakin menyanyangi kamera Anda.

Macam Lensa

Macam Kamera Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-ting...